3 Cara Mengembangkan Sumber Daya Manusia

3 Cara Mengembangkan Sumber Daya Manusia - Pengembangan Sumber Daya Manusia dapat dilakukan melalui pelaksanaan pendidikan dan pelatihan. Yang mana dengan pelatihan yang diikuti oleh para karyawan diharapkan dapat meningkatkan keterampilan dan keahlian karyawan. Keahlian yang dimiliki karyawan dapat dipengaruhi oleh latar belakang pendidikan dan pengalaman. Selain itu pendidikan dapat meningkatkan pengetahuan karyawan. sehingga rencana-rencana karir yang telah disusun oleh seorang karyawan dapat tercapai.

A. Pendidikan

Manusia membutuhkan pendidikan dalam kehidupannya. Pendidikan merupakan usaha agar manusia dapat mengembangkan dirinya melalui proses pembelajaran dan atau cara lain yang dikenal dan diakui oleh masyarakat.Handoko (1998) mengemukakan bahwa Di dalam perusahaan, pendidikan merupakan faktor penting dalam menentukan kemampuan kerja karyawan.

Menurut Hasibuan (2000 : 54), pendidikan merupakan indikator yang mencerminkan kemampuan seseorang untuk dapat menyelesaikan suatu pekerjaan. Dengan latar belakang pendidikan pula seseorang dianggap akan mampu menduduki suatu jabatan tertentu.


Nur Afriatin (2007) mengatakan, dalam dictionary of education dinyatakan bahwa pendidikan adalah:

  1. Proses seseorang mengembangkan kemampuan, sikap dan tingkah laku lainnya di dalam masyarakat tempat mereka hidup. 
  2. Proses sosial yang terjadi pada orang yang dihadapkan pada pengaruh lingkungan yang terpilih dan terkontrak sehingga dapat memperoleh perkembangaan kemampuan sosial dan individu yang optimal. 
Pemahaman akan kepribadian seseorang juga dapat terlihat dari pendidikan. Pendidikan merupakan suatu pembinaan dalam proses perkembangan manusia untuk berfikir dan cenderung berkembangnya kemampuan dasar yang ada padanya.

Dari definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pendidikan merupakan pengetahuan umum seseorang yang bertujuan peningkatan kemampuan dan keterampilan serta pengembangan nilai moral dalam menyelesaikan pekerjaanya. Pendidikan menunjukan suatu perluasan individu sehingga ia dapat dipersiapkan untuk menilai berbagai situasi dan memilih respon yang paling tepat.

Dalam kaitannya dengan pengembangan sumber daya manusia, pendidikan yang memadai dan sesuai akan memungkinkan karyawan untuk dapat mengembangkan kemapuannya untuk mencapai tujuan pribadi dan juga akan menjadi pertimbangan untuk pengembangan karirnya.

B. Pelatihan

Andrew F. Sikula dalam Mangkunegara (2003), mengemukakan bahwa Pelatihan (training) adalah suatu proses pendidikan jangka pendek yang mempergunakan prosedur sistematis dan terorganisir, pegawai non manajerial mempelajari pengetahuan dan keterampilan teknis dalam tujuan terbatas.

Simamora (2004) mengatakan pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan atau sikap untuk meningkatkan kinerja karyawan. Pelatihan terdiri atas serangkaian aktivitas yang dirancang untuk meningkatkan keahlian, pengetahuan, pengalaman, ataupun perubahan sikap seseorang. Pelatihan berkenaan dengan perolehan keahlian atau pengetahuan tertentu. Dalam pelatihan diciptakan suatu lingkungan di mana karyawan dapat memperoleh atau mempelajari sikap, kemampuan, keahlian, pengetahuan, dan prilaku spesifik yang berhubungan erat dengan pekerjaan.

Pelatihan (training) sering dibedakan dengan pendidikan (education). Pendidikan atau edukasi lebih luas lingkupnya, tujuannya adalah untuk mengembangkan individu. Biasanya pendidikan dianggap sebagai pendidikan formal, sedangkan Pelatihan lebih berorientasi pada kejuruan (vocationally oriented) dan berlangsung didalam suatu lingkungan organisasi.

Pelatihan Biasanya berfokus pada penyediaan keahlian dan keterampilan (skill) khusus bagi para karyawan atau membantu mereka membenahi kekurangan kinerja dan prestasi mereka. Pelatihan haruslah meningkatkan efektivitas karyawan serta memenuhi program kesempatan kerja yang sama dan mencegah keusangan karyawan.

Lebih lanjut Simamora (2003 : 278) mengemukakan manfaat pelatihan mempunyai andil besar dalam menetukan efektivitas dan efisiensi organisasi. Beberapa manfaat nyata yang didapatkan dari program pelatihan adalah :
  1. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produktivitas. 
  2. Mengurangi waktu belajar yang diperlukan karyawan untuk mencapai standar kerja yang dapat diterima. 
  3. Membentuk sikap, loyalitas, dan kerja sama yang lebih menguntungkan. 
  4. Memenuhi kebutuhan perencanaan sumber daya manusia. 
  5. Mengurangi frekuensi dan biaya kecelakaan kerja. 
  6. Membantu karyawan dalam peningkatan dan pengembangan pribadi mereka. 

Begitu sangat pentingnya sehingga dapat dikatakan pelatihan (training) seyogyanya merupakan proses berkelanjutan sehingga karyawan tidak berhenti belajar, karena bagaimanapun juga belajar merupakan proses seumur hidup.

Simamora (2003 : 278) membagi jenis pelatihan:
  1. Pelatihan keahlian (skill training) merupakan pelatihan yang sering dijumpai di dalam organisasi. Program pelatihannya relatif sederhana, kebutuhan atau kekurangan diidentufikasi melalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaiannya efektivitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian 
  2. Pelatihan ulang (retraining) merupakan subjek pelatihan keahlian. Pelatihan ulang berupaya memberikan kepada karyawan keahlian-keahlian yang mereka butuhkan untuk menghadapi tuntutan kerja yang berubah-ubah. 
  3. Pelatihan lintas fungsional (cross fungsional training), pada dasarnya, organisasi telah mengembangkan fungsi kerja yang terspesialisasi dan deskripsi pekerjaan yang rinci. Sungguhpun demikian, dewasa ini organisasi lebih menekankan multi keahlian ketimbang spesialisasi. 
  4. Pelatihan tim. Ada dua prinsip umum mengenai komposisi tim, Pertama, seluruh kinerja sebuah tim sangat tergantung pada keahlian individu anggotanya. Kedua, manajer kelompok kerja yang efektif cenderung memantau kinerja anggota timnya secara teratur dan sering memberikan umpan balik. 
Pelatihan kreativitas (creativy training) berlandaskan pada asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. 

Ada beberapa cara untuk mengajarkan kreativitas, yang semuanya membantu orang-orang dalam memecahkan masalah dengan kiat baru. Salah satu ancangan yang lazim diterapkan Brainstorming, dimana para partisipan diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin. Setelah gagasan dianggap cukup banyak, para partipasan diminta memberikan penilaian rasional dari segi biaya dan kelayakan. 

C. Kemampuan Dalam Berinteraksi Dengan Orang Lain

Kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain (human relation) perlu diciptakan agar iklim kerja organisasi menjadi kondusif. Pimpinan, manajer dan karyawan perlu memahami bahwa mereka memiliki peran dalam menciptakan situasi yang penuh dengan pengelolaan emosi secara efektif.

Wexley dan Yuki dalam Mangkunegara (1976), mengemukakan bahwa Pengembangan lebih difokuskan pada peningkatan kemampuan dalam pengambilan keputusan dan memperluas hubungan manusia (human relation) bagi manajemen tingkat atas dan manajemen tingkat menengah.

Lebih lanjut Mangkunegara (2003), mengatakan agar tercipta hubungan (human relation) yang harmomis dan efektif, pimpinan dan manajer perlu :
  1. Menciptakan lingkungan kerja yang mendukung sinergi dan partisipasi kelompok. 
  2. Menyusun kebijaksanaan yang layak dan adil yang tidak menimbulkan pertentangan antara karyawan dan pimpinan. 
  3. Meluangkan waktu untuk mempelajari aspirasi-aspirasi emosional karyawan dan bagaimana mereka berhubungan dengan tim kerja. 
  4. Menghilangkan bias prasangka terhadap individu dan kelompok kerja. 
  5. Memilih orang-orang yang sesuai untuk peran dalam tim dan mengangkat pimpinan tim yang memiliki kemampuan profesional dan kecerdasan emosional baik. 
  6. Menitiberatkan pada orang-orang sebagai prioritas utama dalam organisasi. 
  7. Memberikan penghargaan atas kemajuan tim. 
  8. Menyelenggarakan pemeriksaan kecerdasan emosional. 
  9. Menciptakan suasana saling memperhatikan dan memotivasi kreatifitas. 
  10. Pengembangan mentalis “pelayanan sepenuh hati” dalam hubungan dengan karyawan dan konsumen. 
  11. Menyusun nilai inti dan standar perilaku yang bias diterima oleh kelompok. 

Demikian yang sajian mengenai 3 Cara Mengembangkan Sumber Daya Manusia, semoga dapat bermanfaat. Wasalam…

0 Response to "3 Cara Mengembangkan Sumber Daya Manusia "

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel