Pengertian Biaya dan Klasifikasinya

Pengertian-Biaya-dan-Klasifikasinya
Pengertian Biaya
Istilah biaya didefinisikan sebagai pengorbanan ekonomis yang dibuat untuk memperoleh barang dan jasa. Dengan kata lain, biaya adalah harga perolehan barang atau jasa yang diperlukan oleh organisasi. Pergertian biaya menurut Mulyadi (2005 : 8) adalah sebagai berikut : “ pengorbanan sumber ekonomi, yang diukur dalam satuan uang, yang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi untuk tujuan tertentu”.

Menurut Skousen (2001 : 51) Biaya dapat digolongkan dengan berbagai macam cara. Umumnya penggolongan biaya ini ditentukan atas dasar tujuan yang hendak dicapai dengan penggolongan tersebut, karena dalam akuntanssi biaya dikenal konsep “ different costs for different purposes”. Biaya dapat golongkan menurut :

1. Objek pengeluaran

Dalam cara penggolongan ini merupakan objek pengeluaran dasar

Penggolongan biaya.

2. Fungsi pokok dalam perusahaan

Dalam perusahaan manufaktur ada tiga fungsi pokok yaitu fungsi produksi, fungsi pemasaran dan fungsi administrasi dan umum. Oleh karena itu dalam perusahaan manufaktur, biaya dapat dikelompokkan menjadi 3 kelompok : 1) biaya produksi, 2) biaya pemasaran dan 3) biaya administrasi dan umum.

3. Hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai

Sesuatu yang dibiayai dapat berupa produk atau departemen. dalam hubungannya yang sesuatu yang dibiayai, biaya dapat dikelompokkan menjadi 2 golongan yaitu 1) biaya langsung (direct cost), 2) biaya tidak langsung (indirect cost).

4. Perilaku biaya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan

Dalam hubungannya dengan perubahan kegiatan, biaya yang dapat digolongkan menjadi : 1) biaya variabel, 2) biaya semi variabel, 3) biaya semi/ fixed dan 4) biaya tetap.

5. Jangka waktu manfaatnya 

Biaya tersebut dapat dibagi menjadi 2 yaitu : pengeluaran modal dan pendapatan.

Menurut Sofyan Syafri Harahap (2001 : 38), mengatakan bahwa biaya adalah suatu jumlah tertentu yang diukur dalam uang dari kas yang dibelanjakan atau barang lain yang diserahkan, modal saham yang dikeluarkan, jasa yang diberikan atau hutang yang dibelanjakan sebagai imbalan dari barang dan jasa yang diterima atau akan diterima. OP. Simorangkir (1998 :72) mengemukakan bahwa Cost adalah harga yang dibebankan atau dibayarkan untuk sesuatu, setiap pengeluaran atau untuk suatu keperluan, penilaian dalam bentuk uang dari sumber-sumber (produksi), waktu pemakaian mesin dan tenaga kerja yang termasuk dalam suatu produk.

Mulyadi (2001 : 8) secara lebih luas berpendapat bahwa biaya (cost) dalam arti luas adalah pengorbanan sumber ekonomi yang diukur dalam satuan uang telah terjadi atau yang kemungkinan akan terjadi (potensial) untuk tujuan tertentu. Setiap industri dan perusahaan dalam melakukan aktivitasnya memproduksi suatu produk baik itu berupa barang maupun jasa yang diperlukan pengorbanan untuk menjalankan operasinya. Bentuk pengorbanan secara umum disebut sebagai biaya (cost).

Senada dengan pengertian di atas Herman Wibowo dan Marianus Sinaga (2000 : 171) mengatakan bahwa biaya adalah arus kas keluar atau pemakaian lain dari harta sebuah kesatuan atau penyelesaian (pelayanan) hutang sebuah kesatuan (atau kombinasi keduanya) selama suatu periode tertentu yang timbul dari penyerahan atau produksi barang, pemberian jasa atau atau pelaksanaan aktivitas lain yang merupakan kegiatan utama dari pusat yang berlangsung dikesatuan itu.

Helmy Rony (1998 :15) menjelaskan bahwa biaya adalah pengorbanan yang dilakukan untuk memperoleh suatu barang maupun jasa yang diukur dalam nilai uang baik itu pengeluaran yang berupa uang melalui tukar menukar ataupun melalui pemberian jasa.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dikatakan bahwa suatu barang yang dikorbankan merupakan biaya bila barang tersebut mempunyai nilai karena tidak semua pengorbanan yang dilakukan perusahaan merupakan biaya. Pengorbanan itu merupakan biaya jika nilai yang dikorbankan itu merupakan suatu sumbangan ekonomis untuk menghasilkan suatu barang/jasa atau dengan kata lain untuk memenuhi tujuan tertentu.

Klasifikasi Biaya

Setiap perusahaan untuk memudahkan mengetahui data biaya yang perlu digunakan untuk memenuhi kebutuhan pimpinan perusahaan, maka biaya-biaya tersebut perlu diklasifikasi atau digolongkan berdasarkan tujuan dan kehendak yang ingin dicapai dalam periode akuntansi. Menurut Matz Usry (1994 : 24-30) menggolongkan biaya berdasarkan hubungan antara biaya dengan :

1. Biaya dalam Hubungannya dengan Produk

Proses penggolonan biaya dan bahan dapat dimulai dengan menaikkan biaya pada operasi perusahaan. Dalam perusahaan pabrikase, biaya operasi total terdiri dari :

a. Biaya Pabrikase atau sering juga disebut biaya produksi atau biaya pabrik (factory cost) adalah jumlah dari tiga unsur biaya yaitu bahan langsung, tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik

1. Bahan langsung (direct material) adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari bahan jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk.

2. Tenaga kerja langsung (direct labor) adalah tenaga kerja yang dikerahkan untuk mengubah bahan langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk ini meliputi gaji para karyawan yang dapat dibebankan kepada produk tertentu..

3. Overhead Pabrik (factory overhead) sebagai biaya dari bahan tidak langsung, tenaga kerja tidak langsung, dan semua biaya produksi lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung pada produk tertentu.

Bahan tidak langsung (indirect material) adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna penyelesaian suatu produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil atau sedemikian rumit sehingga tidak dapat dianggap sebagai bahan langsung.

Tenaga kerja tidak langsung (indirect labor) adalah tenaga kerja yang dikerahkan dan tidak secara langsung mempengaruhi pembuatan atau pembentukan barang jadi.

b. Beban Komersial dibagi kedalam dua kelompok besar yaitu :

- Beban Pemasaran (distribusi dan penjualan), dimulai pada saat pabrik berakhir yaitu pada saat proses produksi diselesaikan dan barang-barang sudah dalam kondisi siap untuk dijual.

- Beban Administrasi meliputi beban yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan organisasi.

2. Biaya dalam Hubungannya dengan Volume Produksi

Beberapa jenis biaya bervariasi langsung dengan volume perubahan volume produksi atau keluaran, sedangkan biaya lainnya relatif tidak berubah (fixed). Biaya dalam hubungannya dengan volume produksi terdiri dari biaya variabel, biaya tetap dan biaya semi variable.

a. Biaya variabel mempunyai ciri-ciri yakni (1) perubahan jumlah total dalam proporsi yang sama dengan perubahan valume, (2) biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam jenjang (range) yang relevan, (3) dapat dibebankan kepada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat, dan 940 dapat dikendalikan seorang kepala departemen tertentu. Biaya yang mempunyai ciri-ciri umumnya meliputi bahan langsung dan tenaga kerja langsung. 

b. Biaya tetap memiliki ciri-ciri yakni (1) jumlah keseluruhan yang tetap dalam jenjang (range) keluaran yang relevan, (2) penurunan biaya per unit bila volume bertambah dalam jenjang yang relevan, (3) dapat dibeban kepada departemen-departemen berdasarkan keputusan manajemen atau menurut metode alokasi biaya, dan (4) tanggung jawab pengendalian lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif daripada penyelia operasi.

c. Biaya semivariabel ini mencakup suatu jumlah yang sebagian tetap dalam jenjang keluaran yang relevan, dan sebagian lainnya bervariasi sebanding dengan perubahan jumlah.

3. Biaya dalam Hubungannya dengan Departemen Pabrikase

Untuk tujuan administratif, perusahaan dapat dibiayai kedalam sejumlah departemen, segmen, atau fungsi pembagian sebuah pabrik menjadi beberapa departemen, pusat biaya atau himpunan biaya juga menjadi dasar untuk menggolongkan dan mengakumulasikan biaya-biaya produk serta menetapkan tanggung jawab atas pengendalian biaya. Departemen-departemen dalam sebuah pabrik pada umunya dapat digolongkan kedalam dua kategori yaitu departemen produksi dan departemen jasa, biaya dalam hubungannya dengan depertemen pabrikase terbagi atas :

a. Beban langsung dan tidak langsung departemen.

Dalam hubungannya dengan bahan dan tenaga kerja, istilah “langsung” mengandung makna biaya yang dapat dibebankan secara langsung kepada semua produk. Dipihak lain, overhead pabrik dianggap “tidak langsung” dalam kaitannya dengan produk tersebut.

b. Biaya bersama dan biaya gabungan

Biaya bersama (common cost) adalah biaya yang berasal dari penggunaan fasilitas atau jasa oleh dua operasi atau lebih. Biaya bersama pada umumnya timbul dalam organisasi yang mempunyai banyak departemen atau segmen. Makin banyak segmentasi pada organisasi tersebut, makin besar kecenderungan biaya untuk menjadi biaya bersama. Sedangkan gabungan (joint cost) terjadi bila proses produksi pastikan menghasilkan lebih dari satu jenis produk.

4. Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi

Biaya dalam hubungannya dengan periode akuntansi dapat dikelompokkan sebagai berikut : (a) pengeluaran modal, dan (b) pengeluaran pendapatan.

Perbedaan antara pengeluaran modal dan pengeluaran pendapatan merupakan satu hal yang esensial dalam membandingkan (matching) biaya dengan pendapatan secara tepat dan untuk mengukur laba periode secara akurat. Meskipun demikian, perbedaan yang tepat antara kedua kelompok tesebut tergantung pada sikap menajemen terhadap pengeluaran semacam itu dan pada sifat operasi perusahaan.

Sedangkan menurut Mulyadi (2002 : 14) diklasifikasikan menjadi lima golongan atau bagian :

1. Penggolongan biaya atas dasar obyek pengeluaran

2. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan

3. Penggolongan biaya menurut hubungan biaya dengan sesuatu yang dibiayai.

4. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungannya dengan perubahan volume kegiatan.

Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu dan manfaatnya.
Demikian pembahasan mengenai Pengertian Biaya dan Klasifikasinya. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Terima Kasih

0 Response to "Pengertian Biaya dan Klasifikasinya"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel