Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli


Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli - Kerangka dasar dalam implementasi fungsi manajemen Sumber Daya Manusia (SDM) dapat dibedakan atas dua fungsi yaitu fungsi manajemen dan fungsi operasional sumber daya manusia, Flippo (1984). Lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

#1. Fungsi-fungsi manajemen meliputi:
  • Perencanaan (planning)
  • Pengorganisasian (organizing)
  • Pengarahan (directing)
  • Pengendalian (controlling).

#2. Fungsi-fungsi Opersional SDM meliputi: 

Pengadaan tenaga kerja (procurement), Fungsi opersional pertama dari manajemen personalia adalah berupa usaha untuk memperoleh jenis dan jumlah yang tepat dari personalia yang diperlukan untuk menyelesaikan sasaran organisasi. Hal-hal yang dilakukan dalam kaitan ini adalah penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan dan perekrutannya, seleksi dan penempatan. Penentuan sumber daya manusia yang dibutuhkan harus bersandar pada tugas-tugas yang tercantum pada rancangan pekerjaan yang ditentukan sebelumnya.

Pengembangan (development), Sesudah personalia diperoleh mereka harus dikembangkan sampai pada tingkat tertentu. Pengembangan merupakan peningkatan keterampilan melalui pelatihan perlu untuk prestasi kerja yang tepat. Pengembangan merupakan kegiatan yang amat penting dan terus tumbuh karena perubahan-perubahan teknologi, reorganisasi pekerjaan, dan tugas manajemen yang rumit.

Kompensasi (compencation), Fungsi ini dirumuskan sebagai balas jasa yang memadai dan layak kepada personalia untuk sumbangan kepada tujuan organisasi. Beberapa penelitian tentang moral yang dilakukan akhir-akhir ini cenderung mengurangi pentingnya arti penghasilan dalam bentuk upah bagi para karyawan, namun kita tetap berpendapat kompensasi adalah salah satu fungsi personalia.

Integrasi (integration), Setelah karyawan diperoleh dikembangkan, dan diberi kompensasi secara layak, maka muncul lagi tantangan yang sangat sulit dan mengecewakan bagi manajemen. Kita mendefinisikan sebagai “integrasi”. Integrasi merupakan usaha untuk menghasilkan suatu rekonsiliasi (kecocokan) yang layak atas kepentingan-kepentingan perorangan (individu), masyarakat dan organisasi. Definisi ini berpijak atas dasar kepercayaan bahwa dalam masyarakat kita terdapat tumpang tindih kepentingan yang cukup berarti. Akibatnya kita harus mempertimbangkan perasaan dan sikap personalia menerapkan asas-asas dan kebijakan organisasi.

Pemeliharaan (maintenance), Setelah melaksanakan fungsi-fungsi di atas dengan baik, maka kita sekarang memiliki angkatan kerja yang mempunyai kemauan dan mampu untuk bekerja.

Pemisahan (separation), Fungsi terakhir manajemen personalia adalah memutuskan hubungan kerja dan mengembalikan orang-orang tersebut kepada masyarakat. Organisasi bertanggungjawab untuk melaksanakan proses pemutusan hubungan kerja sesuai dengan persyaratan-persyaratan yang ditentukan dan menjamin bahwa warga masyarakat yang dikembalikan berada dalam keadaan baik (Flippo, 1984).

Selanjutnya Sihotang (2007) mengemukakan fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari dua jenis fungsi yaitu:

Fungsi-fungsi manajemen meliputi:

(a) Perencanaan,
(b) Pengorganisasian,
(c) Pengarahan,
(d) Pengkoordinasian dan;
(e) Pengawasan.

Fungsi-fungsi operasional terdiri dari:

(a) Pengadaan,
(b) Seleksi dan tes penyaringan,
(c) Pelatihan pra tugas,
(d) Analisis pekerjaan,
(e) Penempatan,
(f) Pemberian kompensasi,
(g) Pengembangan,
(h) Pengintegrasian,
(i) Pemeliharaan, dan;
(j) Pelepasan sumber daya manusia atau (separation).

Michael Amstrong (2003), mengemukakan fungsi-fungsi Manajemen sumber daya manusia meliputi:
(1) Seleksi dan perekrutan (recruitment and selection),
(2) Pengenalan (orientation),
(3) Pelatihan (training),
(4) Penilaian (appraisal),
(5) Fleksibilitas keterampilan (skills flexibility),
(6) Keberagaman pekerjaan (variation of work),
(7) Tanggungjawab pekerjaan (responsibility of work),
(8) Kerjasama tim (teamwork),
(9) Komunikasi (communication),
(10) Perbaikan kualitas tim (quality improvement team),
(11) Penyelarasan (harmonization),
(12) Pembayaran yang komparatif (payment comparability), dan;
(13) Sistem kompensasi insentif (system of incentive compensation).

Malthis & Jackson (2001), berpendapat bahwa aktivitas dari fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi:
(1) Perencanaan dan analisis sumber daya manusia;
(2) Kesetaraan kesempatan bekerja;
(3) Perekrutan/staffing;
(4) Pengembangan sumber daya manusia;
(5) Kompensasi dan keuntungan;
(6) Kesehatan, keselamatan, dan keamanan kerja;
(7) Hubungan tenaga kerja dan buruh/Manajemen.

Selanjutnya McKenna and Nic Beech (2000), mengemukakan bahwa sejumlah aktivitas yang diidentifikasi sebagai fungsi - fungsi manajemen sumber daya manusia adalah perencanaan sumber daya manusia, rekrutmen, seleksi, penilaian kinerja, pelatihan, imbalan, hubungan industrial, komunikasi dan partisipasi.

Harris (2000), menyatakan bahwa fungsi - fungsi manajemen sumber daya manusia meliputi: planning, staffing, evaluating and compensating, improving, and maintaining effective relationships (perencanaan, staffing, pengevaluasian dan kompensasi, penyempurnaan, dan memelihara hubungan yang efektif).

Dressler (2004), menjelaskan fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja, kesehatan dan keamanan, dan masalah keadilan melalui :
  • Melakukan analisis pekerjaan (menentukan pekerjaan setiap karyawan)
  • Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan merekrut calon karyawan
  • Memilih calon karyawan
  • Mengarahkan dan melatih karyawan-karyawan baru
  • Mengatur upah dan gaji (memberikan kompensasi kepada karyawan)
  • Memberikan insentif dan keuntungan
  • Menilai prestasi
  • Berkomunikasi (mewawancarai, memberikan konseling, mendisiplinkan)
  • Melatih dan mengembangkan para manajer
  • Membangun komitmen karyawan.
Dengan demikian maka departemen personalia harus memiliki perspektif bisnis seperti kepedulian pada karyawan lini bawah, pencapaian laba, keefektifan dan kelangsungan hidup. Pernyataan ini menunjukkan bahwa ada upaya menghadapi isu bisnis dan rencana operasi, dengan mempertimbangkan isu pada masing-masing jenjang organisasi, perspektif dari semua pihak yang berkepentingan.

Beberapa isu utama berkaitan dengan SDM yang menyebabkan perusahaan perlu melakukan repositioning fungsi SDM antara lain:
  • Mengelola SDM untuk menciptakan kemampuan (kompetensi) SDM.
  • Mengelola diversitas tenaga kerja untuk meraih keunggulan bersaing.
  • Mengelola SDM untuk meningkatkan daya saing atau competitiveness.
  • Mengelolola SDM untuk menghadapi globalisasi (go international) (Schuller, 1990).

Berdasarkan uraian dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia merupakan salah satu fungsi perusahaan yang penting, di samping fungsi perusahaan lain seperti pemasaran, produksi, dan keuangan. Saat ini semakin disadari bahwa SDM merupakan hal penting dan menjadi sumber keunggulan bersaing bagi organisasi. Seperti yang telah dikemukakan pada bagian sebelumnya, perubahan lingkungan bisnis telah membawa dampak yang tidak sedikit bagi perusahaan. Perubahan SDM dari yang bersifat parsial ke arah yang lebih terintegrasi dan bersifat strategik disebabkan adanya perubahan lingkungan yang akan menghadapkan organisasi pada isu pegawai (People Issue).

Selamat Belajar...

Wassalam...


0 Response to "Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel