Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli

Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli - Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai suatu pendekatan yang mengarah pada pengelolaan tenaga kerja yang ada di dalam perusahaan dengan menggunakan tatanan kultur yang terintegrasi melalui pengembangan strategi, kemampuan dan komitmen guna dapat menciptakan keunggulan bersaing yang meliputi aktivitas-aktivitas pengambilan keputusan dalam perencanaan, pengimplementasian dan pengendalian sumber daya manusia (Mangkuprawira, 2003).

Aktivitas manajemen SDM sebagai manajemen strategik adalah merupakan aplikasi dari fungsi-fungsi SDM yang mengacu pada kondisi lingkungan yang berkembang dan berinteraksi dengan lingkungan organisasi.

Flippo (1984) mendefenisikan manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian atas tenaga kerja, pengembangan, kompesasi, integrasi, pemeliharaan, dan pemutusan hubungan kerja dengan sumber daya manusia untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi dan masyarakat.

Senada dengan pendapat yang dikemukkan oleh Sihotang (2007) bahwa manajemen sumber daya manusia adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengendalian terhadap pengadaan seleksi, tes penyaringan, pelatihan, penempatan, pemberian kompesasi, pengembangan, pengintegrasian pemeliharaan, dan pemberhentian / pemensiunan sumber daya manusia dalam organisasi.

Peranan manajemen sumber daya manusia dalam suatu organisasi bersifat strategis, dimana sumber daya manusia dikelola dengan cara mengakui peran kunci mereka dalam mengimplementasikan suatu strategi bisnis dan memotivasi karyawan agar menjadi bersikap kritis terhadap strategi kompetitif. Pandangan ini merupakan refleksi dari konsep manajemen sumber daya manusia yang memiliki ciri berorientasi pada orang (people oriented) dengan penekanan memaksimumkan keahlian-keahlian individual, memotivasi agar menghasilkan tingkat komitmen yang tinggi terhadap pencapaian tujuan strategik perusahaan.

Karyawan dalam hal ini tidak dipandang sebagai modal yang mengandung konsekuensi biaya, melainkan dianggap sebagai salah satu bentuk sumber daya organisasi yang dapat meningkatkan keunggulan kompetitif organisasi (Syafaruddin, 2001).

Dengan manajemen sumber daya manusia akan tercipta suatu sistem hubungan antar individu dan antara individu dengan organisasi yang sukar untuk ditiru oleh organisasi lain, oleh karena itu manajemen sumber daya manusia menjadi aset yang bersifat intangible, aset yang bersifat strategic, dan aset yang bersifat invisibel (Purnomo 2003).

Sehingga Manajemen sumber daya manusia akan terus menghasilkan sesuatu yang baru karena sifat manusia yang dinamis dan terus berkembang setiap waktu, keterlibatannya dalam organisasipun memberikan pengaruh yang sangat besar. Peran manajemen sumber daya manusia disini tidak hanya sebatas pada melakukan aktivitas rutin saja, seperti: seleksi, pelatihan dan pengembangan serta pemberian kompensasi semata, tetapi juga menjadi strategic partner dan agent of change.

Harris (2000) mendefinisikan manajemen sumber daya manusia: "Human Resource Management (HRM) as programs, policies, and practices for managing an organization's workforce. (Manajemen Sumberdaya Manusia adalah suatu program, kebijaksanaan dan pelaksanaan untuk mengelola suatu kekuatan kerja organisasi)". Selanjutnya Dressler (2004), mengemukakan pengertian manajemen sumber daya manusia adalah proses memperoleh, melatih, menilai, dan memberikan kompensasi kepada karyawan, memperhatikan hubungan kerja mereka, kesehatan, dan keamanan, serta masalah keadilan.

Senada dengan pendapat Davis dan Werther (1998), menyatakan: "Human Resources Management is a system that consists of many interdependent activities. This activities do not occur in isolation virtually everyone affects another human resources activity". MSDM adalah sebuah sistem yang terdiri dari berbagai kegiatan yang saling memiliki ketergantungan antara satu dengan yang lainnya, dimana kegiatan-kegiatan tersebut tidak pernah terpisah, masing-masing saling mempengaruhi antar kegiatan SDM)".

Malthis dan Jackson (2001), mengemukakan bahwa manajemen sumber daya manusia berhubungan dengan sistem rancangan formal dari suatu organisasi untuk menentukan efektivitas dan efisiensi dilihat dari bakat seseorang untuk mewujudkan sasaran suatu organisasi.

Milkovich dan Boudreau (1997): "Human Resources Management is series of integrated decisions that form the employment relationship, their quality directly contributes to the ability of the organization and the employees to achieve their objectives". Maksudnya manajemen sumber daya manusia adalah satu set keputusan terintegrasi yang membentuk hubungan pekerjaan, berkontribusi kualitas secara langsung dalam mewujudkan kemampuan organisasi dan karyawan untuk mencapai tujuan organisasi )".

Mengacu dari pendapat yang dikemukakan oleh para ahli di atas, mengenai arti pentingnya tenaga kerja (manusia) dalam meningkatkan produktivitas dapatlah diketahui betapa pentingnya peranan manusia dalam perusahaan, dimana manusia bukan hanya dianggap sebagai faktor produksi semata, tetapi merupakan sumber daya yang memerlukan perhatian dan pendekatan-pendekatan khusus untuk meningkatkan produktivitas terutama lingkungan kerja yang ada di sekelilingnya. Betapapun moderennya perusahaan, hidup dan matinya perusahaan tergantung dari tenaga kerja yang bekerja pada perusahaan yang bersangkutan.

Penciptaan kondisi kerja yang baik dapat menunjang aktivitas perusahaan sehingga dapat berjalan dengan lancar. Sudah semestinya, perhitungan perusahaan saat ini ditujukan pada pengembangan pengelolaan SDM secara kontinyu dan signifikan. Pengembangan pengelolaan SDM harus memenuhi kebutuhan organisasi dan tuntutan perkembangan. Tidak bisa dipungkiri dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi pengelolaan SDM diarahkan untuk mendukung bisnis yang luas dan berkembang.

Pada dasarnya bisa dikatakan bahwa untuk bertahan dalam persaingan maka pengelolaan SDM memberikan suatu peran strategis, dengan memastikan bahwa kompetensi karyawan dapat memenuhi tuntutan kinerja organisasi saat ini.

Pengelolaan sumber daya manusia dituntut lebih proaktif dan responsif. Segala aktivitas yang dilakukan harus dapat mengantisipasi berbagai perkembangan yang terjadi, kemudian melakukan tindakan-tindakan untuk mengahadapi isu-isu bisnis yang berkaitan dengan SDM. Manajemen Sumber Daya Manusia telah berubah dari fungsi spesialisasi yang berdiri sendiri menjadi fungsi yang terintegrasi dengan seluruh fungsi-fungsi lain dalam organisasi, untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Berubahnya fungsi dan pusat perhatian Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) memerlukan perubahan kualifikasi pengelola SDM agar dapat mengikuti perkembangan dan memberikan tanggapan yang sesuai.

Manajemen sumber daya manusia dalam organisasi merupakan faktor kunci bagi kelangsungan organisasi dan pengembangan di masa datang berkaitan dengan pengambilan keputusan dalam perencanaan, implementasi dan pengendalian sumber daya manusia, yang meliputi strategi, kiat dan tindakan, serta penerapan dari keputusan-keputusan tersebut yang langsung menyangkut atau mempengaruhi orang-orang atau sumber daya manusia yang bekerja untuk dan di dalam organisasi. Keberadaan sumber daya manusia dapat dipandang sebagai pendekatan baru secara komparatif yang memandang orang sebagai sumber daya kunci.

Demikian uraian mengenai pengertian manajemen sumber manusia menurut para ahli, semoga dapat membantu para pembaca yang budiman, terima kasih telah berkunjung.

Selamat Belajar...

Wassalam...


0 Response to "Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Para Ahli"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel