Indikator Pengukuran Kompensasi Karyawan

Indikator Pengukuran Kompensasi Karyawan - Kompensasi karyawan merujuk pada semua bentuk upah atau imbalan yang berlaku bagi pekerjaan, dan mempunyai dua komponen. Ada pembayaran keuangan langsung dalam bentuk upah, gaji, insentif, komisi dan bonus, serta ada pembayaran tidak langsung dalam bentuk tunjangan keuangan seperti asuransi dan uang liburan yang dibayarkan majikan.

Menurut Simamora (1999), komponen kompensasi dapat dibagi menjadi:

A. Komponen Finansial (Financial Compensation)

Kompensasi finansial dapat didefinisikan sebagai berikut:
  1. Kompensasi finansial langsung (direct financial compensation) terdiri dari bayaran yang diperoleh dalam bentuk gaji, upah, bonus dan komisi.
  2. Kompensasi finansial tidak langsung (Indirect financial compensation) Kompensasi ini biasa disebut sebagai tunjangan yang melipti semua imbalan finansial yang tidak tercakup dalam kompensasi langsung seperti, asuransi, bantuan pendidikan, jaminan kesehatan dan sebagainya.
B. Komponen non finansial (non financial compensation)

Terdiri dari kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri atau dari lingkungan psikologis dan fisik di mana orang tersebut bekerja. Pemberian kompensasi merupakan fungsi strategi Sumber Daya Manusia yang mempunyai imbas signifikan atau fungsi-fungsi Sumber Daya Manusia lainnya.

Kompensasi yang berarti penghargaan/ganjaran ternyata tidak sekedar berbentuk pemberian upah/gaji sebagai akibat dari pengangkatannya menjadi tenaga kerja sebuah organisasi/perusahaan.

Penghargaan atau ganjaran sebagai kompensasi karyawan dibedakan jenisnya sebagai berikut Nawawi ( 2003).

1. Kompensasi langsung
Kompensasi langsung adalah penghargaan/ganjaran yang disebut gaji atau upah yang dibayar secara tetap berdasarkan tenggang waktu yang tetap. Kompensasi langsung disebut juga upah dasar yaitu upah atau gaji tetap yang diterima seseorang pekerja dalam bentuk upah bulanan (salary) atau upah mingguan atau upah setiap jam dalam bekerja (hourly wage).

2. Kompensasi tidak langsung
Kompensasi tidak langsung adalah pemberian bagian keuntungan/manfaat lainnya para pekerja diluar gaji tetap, dapat berupa uang atau barang, misalnya Tunjangan Hari Raya (THR), jaminan kesehatan, liburan, jaminan hari tua, cuti dan lain-lain. Kompensasi tidak langsung adalah program pemberian penghargaan/ganjaran dengan variasi yang luas sebagai pemberian bagian keuntungan perusahaan.

3. Insentif
Insentif adalah penghargaan/ganjaran yang diberikan untuk memotivasi para pekerja agar produktivitas kerjanya tinggi, sifatnya yang tidak tetap atau sewaktu-waktu. Oleh karena itu, insentif sebagai bagian dari keuntungan terutama sekali diberikan pada pekerja yang bekerja secara baik atau yang berprestasi, misalnya dalam bentuk pemberian bonus.

Michael dan Harold (2000), membagi kompensasi dalam tiga bentuk, yaitu material, sosial dan aktifitas.
  1. Kompensasi material tidak hanya berbentuk uang, seperti gaji, bonus dan komisi, melainkan segala bentuk penguat fisik (physical reinforce), misalnya fasilitas parkir, telepon dan ruang kantor yang nyaman, serta berbagai macam bentuk tunjangan misalnya pensiun dan asuransi kesehatan.
  2. Kompensasi sosial berhubungan erat dengan kebutuhan berinteraksi dengan orang lain. Bentuk kompensasi ini misalnya status, pengakuan sebagai ahli dibidangnya, penghargaan atas prestasi, promosi, kepastian masa jabatan, rekreasi, pembentukan kelompok-kelompok pengambilan keputusan, dan kelompok khusus yang dibentuk untuk memecahkan permasalahan perusahaan.
  3. Kompensasi aktivitas merupakan kompensasi yang mampu mengkompensasikan aspek-aspek pekerjaan yang tidak disukainya dengan memberikan kesempatan untuk melakukan aktifitas tertentu. Bentuk kompensasi aktivitas dapat berupa "kekuasaan" yang dimiliki seorang karyawan untuk melakukan aktivitas diluar pekerjaan rutinnya sehingga tidak timbul kebosanan kerja, pendelegasian wewenang, tanggung jawab (otonomi) partisipasi dalam pengambilan keputusan, serta training pengembangan kepribadian.
Ketiga bentuk kompensasi tersebut akan dapat memotivasi karyawan baik dalam pengawasan, prestasi kerja maupun komitmen terhadap perusahaan. Dalam pemberian kompensasi tersebut, tingkat atau besarnya kompensasi harus benar-benar diperhatikan karena tingkat kompensasi akan menentukan gaya hidup, harga diri dan nilai perusahaan. Kompensasi mempunyai pengaruh yang besar dalam penarikan karyawan, motivasi, produktivitas dan tingkat per-putaran karyawan.

Berdasarkan beberapa pendapat tentang pengukuran kompensasi karyawan maka dapat disimpulkan bahwa pengukuran kompensasi memiliki 2 komponen yakni komponen finansial berupa gaji, bonus dan komisi sedangkan komponen kompensasi non finansial berupa pemberian kepercayaan, promosi jabatan, pemberian cuti atau aktivitas yang dapat memberikan dorongan motivasi karyawan.

Sekian dan Wassalam...

0 Response to "Indikator Pengukuran Kompensasi Karyawan"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel