Konsep Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja

Konsep Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja - Menurut Payaman Simanjuntak (1995), dasar yang perlu digunakan oleh pengusaha untuk menambah dan mengurangi jumlah karyawan adalah pengusaha perlu memperkirakan tambahan hasil (output) yang diperoleh pengusaha sehubungan dengan penambahan jumlah karyawan.

Tambahan hasil dari karyawan dinamakan Marginal Physical Product (MPP). Pengusaha perlu menghitung jumlah uang yang diperoleh dari tambahan hasil marjinal tersebut. Jumlah uang ini dinamakan Marjinal Revenue (MR) yaitu nilai dari MPP tadi. Jumlah biaya yang dikeluarkan pengusaha sehubungan dengan mempekerjakan tambahan tenaga kerja adalah upahnya sendiri (W). Bila tambahan MR lebih besar dari W akan menambah keuntungan pengusaha dan pengusaha akan menambah tenaga kerja selama MR lebih besar dari W.

Permintaan Tenaga Kerja

Permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah dan perubahan faktor-faktor lain yang mempengaruhi permintaan hasil produksi. Perubahan tingkat upah tersebut akan menimbulkan pergeseran kurva permintaan tenaga kerja yang terdiri dari: efek skala produksi (Scale effect), yaitu suatu keadaan dimana terjadi penurunan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan karena turunnya skala produksi.

Pada awalnya hal ini disebabkan karena naiknya tingkat upah sehingga meningkatkan biaya perusahaan yang selanjutnya akan meningkatkan harga per unit barang yang diproduksi. Hal ini mengakibatkan turunnya jumlah barang yang terjual sehingga produsen menurunkan jumlah produksinya yang akhirnya menurunkan jumlah tenaga kerja yang dibutuhkan.

Menurut Aris Ananta bahwa permintaan terhadap tenaga kerja merupakan sebuah daftar berbagai alternatif kombinasi pekerja dengan input lainnya yang tersedia. Pada setiap tingkat upah beberapa kuantitas pekerja yang maksimum akan di-pekerja-kan oleh majikan kurun waktu tertentu.

Penawaran Tenaga Kerja

Penawaran tenaga kerja merupakan fungsi dari upah sehingga jumlah tenaga kerja yang ditawarkan akan dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan yang sifatnya khusus. Penawaran tenaga kerja adalah suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah tenaga kerja yang tersedia.

Menurut Payaman Simanjuntak (1995), analisa penyediaan tenaga kerja berdasarkan keluarga. Besarnya waktu yang disediakan atau dialokasikan oleh suatu keluarga untuk keperluan bekerja merupakan fungsi dari upah.

Penawaran tenaga kerja jika dilihat dengan pendekatan makro ekonomi maka penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk, angkatan kerja, tingkat upah, jenis kelamin, tempat tinggal atau wilayah, tingkat pendidikan. Sedangkan dengan pendekatan mikro ekonomi, sisi dari penawaran tenaga kerja yang dilihat adalah seberapa banyak jam kerja yang digunakan. Dasar pemikiran yang digunakan dalam penawaran tenaga kerja adalah "theory labour/leasure choice" adalah teori pilihan orang untuk bekerja atau tidak bekerja dengan pendekatan yang digunakan adalah pendekatan indifferent curve.

Terdapat dua jenis sifat tenaga kerja yang ada dalam pasar kerja yaitu seorang pekerja keras (workaholic) yaitu seorang tenaga kerja yang mau menambah jam kerjanya sebanyak mungkin padahal jumlah upah naik. Jenis yang kedua adalah seorang tenaga kerja yang tergolong "lateback person" yaitu seorang tenaga kerja yang sedikit menambah jam kerjanya padahal upahnya telah dinaikkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permintaan tenaga kerja dipengaruhi oleh tingkat upah dan laju produksi, sedangkan penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor kependudukan seperti jumlah penduduk, angkatan kerja dan lain-lain.

Demikian uraian mengenai Konsep Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja, nantikan artikel berikutnya mengenai materi ketenagakerjaan, Akhir kata besar harapan kami artikel ini dapat bermanfaat bagi para pengunjung yang tengah mencari referensi mengenai ketenagakerjaan.

Sekian dan wassalam.


0 Response to "Konsep Permintaan dan Penawaran Tenaga Kerja"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel