Pengertian dan Pengukuran Sikap Pemimpin
Pengertian dan Pengukuran Sikap Pemimpin - Sikap (attitudes) dan kepribadian (personality) merupakan proses kognitif dalam diri manusia yang bersifat kompleks. Perbedaan kedua konsep ini, adalah jika pada personality adalah mengacu pada keseluruhan pengetahuan tentang diri manusia, sedangkan sikap (attitudes) adalah 'bentukan' dari kepribadian. Untuk jelasnya dapat disimak dari penjelasan Luthans (2002) sebagai berikut:
"...The difference is that personality usualy is thought of as the whole person, whereas attitudes may make up the personality".
Sikap merupakan konsep yang paling banyak digunakan dalam penjelasan 'manusia' dan perilakunya. Pernyataan seseorang tentang sikap, misalnya: "Si A memiliki sikap yang buruk"; "Saya menyukai sikap Si B"; "Kualitas produksi pada hari ini menurun karena semua karyawan bersikap negatif terhadap instruksi pimpinannya". Berdasarkan contoh sederhana tersebut, maka Luthans (2002: 224) memberikan definisi 'sikap' sebagai berikut:
"...More precisely, an attitude can be defined as a persistent tendency to feel and behave in a particular way toward some object".
Jadi sikap pemimpin adalah serangkaian pikiran, perasaan, kepercayaan yang mengarah pada bagaimana seseorang bereaksi terhadap pekerjaan dan atau organisasi-nya. Dengan kata lain , apa yang dirasakan, dipikirkan, dan bagaimana seseorang mengambil tindakan sebagai reaksi dari berbagai faktor yang berkaitan dengan berbagai aspek tugas/pekerjaannya merupakan cerminan dari sikap kerja seseorang.Sikap dibentuk melalui proses tertentu, melalui kontak sosial terus menerus antara individu dengan individu lain di sekitarnya.
Menurut Jamridafrizal (2002) faktor-faktor yang mempengaruhi terbentuknya sikap adalah:
Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang terdapat dalam diri orang yang bersangkutan, seperti selektivitas, yaitu memilih rangsang-rangsang mana yang akan didekati dan mana yang harus djauhi. Pilihan ini ditentukan oleh motif-motif dan kecenderungan-kecenderungan dalam diri seseorang. Karena harus memilih inilah kemudian orang menyusun sikap positif terhadap suatu hal dan membentuk sikap negatif terhadap hal lainnya.
Faktor eksternal, yaitu faktor yang berada di luar individu, yaitu: Sifat objek yang dijadikan sifat, Kewibawaan orang yang mengemukakan suatu sikap, Sifat orang-orang atau kelompok yang mendukung sikap tersebut, Media komunikasi yang digunakan dalam menyampaikan sikap, Situasi pada saat sikap itu dibentuk.
Sikap terdiri dari berbagai tingkatan yakni (Soekidjo Notoatmojo,1996):
- Menerima (receiving), Menerima diartikan bahwa orang (subyek) mau dan memperhatikan stimulus yang diberikan (obyek).
- Merespon (responding) Memberikan jawaban apabila ditanya, mengerjakan dan menyelesaikan tugas yang diberikan adalah suatu indikasi sikap karena dengan suatu usaha untuk menjawab pertanyaan atau mengerjakan tugas yang diberikan. Lepas pekerjaan itu benar atau salah adalah berarti orang itu menerima ide tersebut.
- Menghargai (valuing), Mengajak orang lain untuk mengerjakan atau mendiskusikan dengan orang lain terhadap suatu masalah adalah suatu indikasi sikap tingkat tiga, misalnya seorang mengajak ibu yang lain (tetangga, saudaranya, dsb) untuk menimbang anaknya ke posyandu atau mendiskusikan tentang gizi adalah suatu bukti bahwa si ibu telah mempunyai sikap positif terhadap gizi anak.
- Bertanggung jawab (responsible), Bertanggung jawab atas segala sesuatu yang telah dipilihnya dengan segala resiko adalah mempunyai sikap yang paling tinggi.
Sikap dapat dipahami melalui 3 (tiga) cara, yakni:
- Kecenderungan sikap seseorang terhadap suatu perubahan.
- Kecenderungan sikap seseorang dapat dinyatakan dalam suatu urutan kontinyu, mulai dari 'sangat menyenangkan' (very favorable) sampai pada sangat tidak menyenangkan" (very unfasorable).
- Kecenderungan sikap seseorang yang berkaitan dengan perasaan (feelings— dan kadangkala disebut afeksi-affect) dan kepercayaan (beliefs) dari sesuatu obyek tertentu (Luthans, 2002).
Sikap merupakan organisasi dari unsur-unsur kognitif, emosional dan momen-momen kemauan yang khusus dipengaruhi oleh pengalaman-pengalaman masa lampau, sehingga sifatnya sangat dinamis dan memberikan pengarahan pada setiap tingkah laku karyawan/bawahan (Kartono, 2002).
Pemimpin adalah seseorang yang mempunyai wewenang untuk memerintah orang lain, yang dalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan organisasi, yang didalam pekerjaannya untuk mencapai tujuan tersebut memerlukan bantuan orang lain. Sebagai pemimpin selalu senantiasa mempunyai peranan yang aktif dan ikut dalam segala masalah yang berkenaan dengan kebutuhan anggota kelompoknya.
Dengan demikian disimpulkan bahwa pengertian sikap pemimpin adalah hasil evaluatif dari unsur-unsur kognitif, emosional dan kemauan pemimpin untuk mempengaruhi dan memerintah oaring lain melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung agar mau bekerja sama secara produktif, efektif dan efisien guna pencapaian tujuan organisasi.
Pengukuran Sikap Pemimpin
Pada hakekatnya sikap merupakan suatu interaksi dari berbagai komponen dimana komponen tersebut adalah : komponen yang berkaitan dengan pengetahuan, pandangan, keyakinan yaitu hal-hal yang berhubungan dengan bagaimana orang mempersepsi terhadap objek sikap merupakan komponen kognitif dan komponen yang berhubungan dengan rasa senang atau tidak senang terhadap suatu suatu objek sikap merupakan komponen efektif.
Rasa senang merupakan hal yang positif sedangkan rasa tidak senang merupakan hal yang negative. Komponen ini menunjukkan arah sikap yaitu positif negative, sehingga komponen-komponen yang berhubungan dengan kecenderungan bertindak terhadap suatu objek sikap menunjukkan intensitas sikap yaitu besar kecilnya kecenderungan bertindak atau berperilaku terhadap suatu objek sikap.
Maka untuk mengukur nilai kepemimpinan dapat dilihat dari aspek-aspeknya. Kepemimpinan seseorang itu dianggap berhasil atau tidak, menurut Gibson dkk (dalam Sahra 2004) dapat dilihat dari tiga aspek kepemimpinan:
a) Kecerdasan (intelligence)
Seorang pemimpin akan dinilai berhasil jika memiliki kecerdasan yang lebih tinggi dari pada anak buahnya (dalam hal pertimbangan ,ketegasan, pengetahuan, dan kefasian berbicara) walau harus diperhatikan pula bahwa perbedaan kecerdasan yang mencolok antara pimpinan dan anak buah akan menyebabkan kesulitan mengkomunikasikan gagasan dan kebijaksanaan.
b) Kepribadian (personality)
Sifat kepribadian ini menunjukan pada sifat seperti keuletan, orisinalitas, integritas, pribadi dan kepercayaan diri yang berkaitan dengan kepemimpinan yang efektif.
c) kemampuan mengawasi
Kemampuan mengawasi didefinisikan sebagai kemampuan untuk mendayagunakan segala bentuk pengawasan secara efektif yang di tunjukan oleh persyaratan situasi tertentu. Kemampuan tersebut meliputi kemampuan memperoleh kerjasama, popularitas dan prestise, kemampuan bergaul, partisipasi sosial, bijaksana dan diplomasi.
Sikap pemimpin dipengaruhi oleh tiga faktor yaitu faktor pemimpin itu sendiri, faktor bawahan, dan fakor situasi, interaksi dari tiga faktor tersebut menghasilkan suatu komunikasi yang efektif antara pimpinan dan bawahannya.
Sutarto menjelaskan dalam teori Employee oriented and task oriented leaderhip membahas dua indikator dalam mengukur sikap pemimpin yaitu:
1. Sikap pemimpin yang berorientasi pada tugas
Dimana sikap pemimpinnya dalam penyelesaian tugasnya memberikan tugas, mengatur pelaksanaan, mengawasi dan mengevaluasi kinerja bawahan sebagai hasil pelaksanaan tugas, sehingga pemimpin yang menganut sikap seperti ini cenderung lebih mengutamakan pencapaian hasil yang maksimal dalam proses pencapaian tujuan organisasi.
2. Sikap pemimpin yang berorientasi pada hubungan
Pemimpin seperti ini cenderung memandang penting hubugan baik dan manusiawi dengan bawahannya sehingga dalam proses pelaksanaan pekerjaan pemimpin sering memperhatikan individu-individu karyawan dalam melaksanakan pekerjaannya serta memberikan dorongan dan motivasi yang lebih pada individu dalam organisasi denga tujuan teruna hubungan yang harmonis antara atasan dan bawahan.
Demikian uraian mengenai Pengertian dan Pengukuran Sikap Pemimpin, semoga artikel ini dapat bermanfaat untuk bahan referensi pembaca. terima kasih telah berkunjung. Wassalam...
0 Response to "Pengertian dan Pengukuran Sikap Pemimpin "
Post a Comment