Jurnal! Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Kerja Part II

Sebelum lanjut ke part II sebaiknya baca dulu artikel sebelumnya berisi PENDAHULUAN dan TINJAUAN PUSTAKA dengan judul Jurnal Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Part I.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 

A. Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas 

Suatu instrumen dalam penelitian dapat dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang ingin diukur dan dapat mengungkapkan data dan variabel-variabel yang diteliti secara konsisten. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan koefisien korelasi product moment kriteria pengujian yang digunakan pada suatu instrumen yang dikatakan valid jika nilai r ³ 0,30 dengan derajat signifikan a = 0,05.

Selanjutnya dalam penelitian ini selain uji validitas juga dilakukan uji reliabilitas instrumen dengan tujuan untuk mengetahui apakah instrumen penelitian yang dipakai dapat digunakan berulang kali pada waktu yang berbeda. Untuk mengetahui reliabel atau tidak dari alat ukur yang digunakan, diuji dengan menggunakan koefisien alpha cronbach (α). Instrumen dianggap telah memiliki tingkat keandalan yang dapat diterima, jika nilai koefisien reliabilitas yang terukur adalah ³ 0,60. Pengujian validitas dan reliabilitas dalam penelitian, secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2. Lebih jelasnya rekapitulasi hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen disajikan pada Tabel berikut ini: 

Tabel Rekapitulasi Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Penelitian 

Variabel Penelitian
Item pertanyaan
Koefisien Korelasi (r)
Ket
Cronbach's Alpha
Ket
Budaya Organisasi (X1)

X1.1
0,742
Valid
0,658
Reliabel
X1.2
0,840
Valid
0,775
Reliabel
X1.3
0,737
Valid
0,630
Reliabel
X1.4
0,799
Valid
0,726
Reliabel
X1.5
0,738
Valid
0,688
Reliabel
X1.6
0,706
Valid
0,599
Reliabel
X1.7
0,817
Valid
0,741
Reliabel
Komitmen Kerja (x2)
X2.1
0,660
Valid
0,567
Reliabel
X2.2
0,761
Valid
0,653
Reliabel
X2.3
0,713
Valid
0,600
Reliabel
X2.4
0,768
Valid
0,671
Reliabel
X2.5
0,913
Valid
0,816
Reliabel
Kinerja Pegawai (Y)
Y1
0,692
Valid
0,751
Reliabel
Y2
0,623
Valid
0,770
Reliabel
Y3
0,836
Valid
0,752
Reliabel
Y4
0,805
Valid
0,732
Reliabel
Sumber : Data Primer (diolah tahun 2013) 

Berdasarkan Tabel 4.21 di atas, menunjukan hasil uji validitas dari seluruh instrumen yang digunakan dalam riset ini memiliki koefisien korelasi ³ 0,30 dan nilai signifikan dari seluruh instrumen berada di bawah a = 0,05 atau tingkat kepercayaan 95% (lampiran 2), dapat diartikan bahwa semua item pernyataan yang digunakan sebagai instrumen dalam riset ini adalah valid. Selanjutnya hasil uji reliabilitas menunjukan nilai Cronbach's alpha dari seluruh item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen dalam riset ini masih berada di atas cut of value ³ 0,60 berarti semua item pernyataan yang dijadikan sebagai instrumen dapat dipercaya keandalannya.

Hasil uji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dapat disimpulkan bahwa seluruh item pernyataan yang digunakan adalah valid dan reliabel. Oleh karena itu, kuesioner yang digunakan dapat dikatakan layak sebagai instrumen untuk melakukan pengukuran setiap variabel.

B. Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Dengan menggunakan data hasil penelitian, seperti yang telah digambarkan pada uraian deskripsi variabel, maka digunakan metode regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Kota Kendari. Dari hasil analisis program statistik SPSS, maka diperoleh hasil analisis regresi sebagaimana tercantum dalam tabel sebagai berikut:

Rekapitulasi hasil analisis regresi linier berganda pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Badan Kepegawaian daerah.

Variabel bebas (X)
Koefisien Regresi (β)
thitung
tsignifikan
Keterangan
Budaya Organisasi (X1)
Komitmen Kerja (X2)
0,494
0,516
5,362
5,607
0,000
0,000
Signifikan
Signifikan
Konstanta (β0)     = -0,008 dengan t signifikan 0,00
R Square              = 0,815        
R                          = 0,903
F hitung               = 74,836
F signifikan          = 0,000
Standar error       = 0,334

N = 37
α = 0,05
Sumber : Data Primer, (diolah tahun 2013)

Berdasarkan hasil analisis regresi pada lampiran 2 yang di ringkas pada Tabel 4.22 diatas, maka dapat diinterpretasikan sebagai berikut:
  1. Angka konstanta (β0) sebesar -0,008 dengan nilai signifikan sebesar 0,000 yang berarti lebih besar dari nilai α = 0,05, maka dapat di interpretasikan bahwa secara statistika nilai konstanta (β0) tersebut berbeda nyata dengan nol (β0 = 0). Karena itu, nilai konstanta (β0 = -0,008 dapat dimasukan dalam model regresi.
  2. Nilai R2 (R-Square) sebesar 0,815 menunjukkan bahwa besarnya pengaruh langsung variabel Budaya organisasi (X1) dan Komitmen kerja (X2), terhadap variabel kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 81,5 % dan sisanya dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini sebesar 18,5%, hal ini menunjukkan bahwa masih ada variabel lain yang cukup besar peranannya yang tidak diteliti.
  3. Nilai R (angka koefisien korelasi) sebesar 0,903, ini menunjukkan bahwa keeratan hubungan langsung antara Budaya Organisasi (X1) dan Komitmen kerja (X2), terhadap variabel Kinerja karyawan (Y) adalah sebesar 90,3 %. Hubungan ini secara statistika tergolong kuat. Oleh karena itu, model regresi yang dihasilkan dapat dikatakan sebagai model yang “fit” atau dapat menjadi model penduga yang baik dalam menjelaskan pengaruh budaya organisasi dan komitmen kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.
1. Pengujian hipotesis secara simultan (bersama)

Uji F dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui pengaruh variabel Budaya Organisasi (X1), dan Komitmen kerja (X2), secara simultan terhadap kinerja pegawai (Y). Untuk membuktikan hipotesis ini menggunakan pengujian regresi dengan menggunakan nilai Fhitung pada taraf α = 0,05 diperoleh hasil sebesar 74,836 (Fhitung = 74,836), dan nilai Fsig sebesar 0,000 (Fsig = 0,000), ini berarti nilai Fsig < 0,05. Karena itu, secara keseluruhan atau bersama – sama variabel X1 (budaya organisasi), dan X2 (komitmen kerja), berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai (Y). Atas dasar ini, maka hipotesis penelitian yang diajukan sebelumnya dapat diterima karena terbukti kebenarannya.

2. Pengujian hipotesis secara parsial (sendiri) 
  1. Pengujian pengaruh variabel budaya organisasi (X1) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.

    Berdasarkan hasil olah data dengan taraf nyata α = 0,05, diperoleh hasil nilai thitung = 5,362 dengan nilai signifikansi sebesar tsig = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara budata organisasi (X1) terhadap kinerja pegawai (Y) pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.
  2. Pengujian pengaruh variabel komitmen kerja (X2) terhadap variabel kinerja pegawai (Y) pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.

    Berdasarkan hasil olah data dengan taraf nyata α = 0,05, diperoleh hasil nilai thitung = 5,607 dengan nilai signifikansi sebesar tsig = 0,000 yang berarti lebih kecil dari nilai α = 0,05. Berdasarkan hasil tersebut maka disimpulkan bahwa ada pengaruh positif dan signifikan antara komitmen kerja (X2) terhadap kinerja pegawai (Y) pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.

PEMBAHASAN


1. Budaya organisasi dan komitmen kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.

Dengan menggunakan data hasil penelitian, seperti yang telah digambarkan pada uraian deskripsi variabel, maka digunakan metode regresi linear berganda yang diolah dengan menggunakan program SPSS untuk menganalisis pengaruh budaya organisasi dan komitmen kerja terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kepegawaian Kota Kendari. Dari hasil analisis program statistik SPSS. Berdasarkan hasil analisis data terbukti bahwa ada hubungan yang sangat signifikan antara budaya organisasi dan komitmen kerja dengan kinerja pegawai pada kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari, hal ini ditunjukkan dengan nilai korelasi (r) sebesar 0,903 yang berarti hipotesis penelitian diterima yaitu ada hubungan positif dan signifikan antara budaya organisasi dan komitmen kerja terhadap kinerja pegawai.

Hal ini sesuai dengan pendapat Robbins (2003) mengemukakan bahwa budaya organisasi merupakan persepsi umum yang dibentuk oleh anggota organisasi menjadi sebuah sistem yang penggabungan pengertian, untuk menyusun kesepakatan di dalam melaksanakan tugas organisasi agar inovatif, antisipasi resiko, teliti terhadap setiap masalah serta agresif didalam melaksanakan tugas organisasi.

2. Budaya organisasi berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari

Berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa budaya organisasi dan komitmen kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kepegawaian Daerah Kota Kendari. Hal ini disebabkan karena setiap elemen yang menjadi item indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas budaya organisasi dalam instansi, yang meliputi inovasi, pengambilan resiko, perhatian detail, orientasi hasil, agresifas, orientasi tim dan stabilitas, dalam instansi merupakan faktor yang menentukan kenyamanan seseorang dalam bekerja.

Sehingga apabila instansi mampu menciptakan hubungan kerja yang baik, komunikasi yang lancar, serta kerjasama dalam instansi berjalan dengan baik antara sesama pegawai maupun antara pegawai dengan pimpinan, maka pegawai secara langsung menyukai pekerjaan dan dapat memahami komitmen kerja masing-masing dan secara tidak langsung kinerja pegawai akan baik. Strategi inovasi dan pengambilan resiko kerja yang baik, perhatian detail dari pimpinan maupun sesama rekan kerja, hasil kerja yang tepat waktu dan memuaskan, mobilitas/efektivitas yang tinggi oleh pegawai, dukungan/motivasi dari pimpinan kepada bawahannya dalam menyelesaikan tugas, penghargaan terhadap hasil kerja pegawai, kerjasama yang baik antara pimpinan dan pegawainya maupun antara sesama pegawai dalam menyelesaikan tugas dan ragam keahlian yang dimiliki oleh setiap pegawai mampu dimaksimalkan oleh pimpinan, apabila telah terlaksana dengan baik.

Hal ini secara tidak langsung akan membuat pegawai mamahami komitmen kerja serta terciptanya suatu budaya organisasi yang harmonis baik antara sesama pegawai maupun antara pegawai dan pimpinannya.

Hal ini hendaklah dapat dijaga dengan baik oleh aparatur instansi sehingga terjadi kesinambungan yang harmonis dalam rangka pencapaian tujuan-tujuan instansi seperti yang diinginkan oleh instansi itu sendiri, yang pada akhirnya akan membawa dampak yang positif yang berada dalam instansi tersebut. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat kita ketahui bersama bahwa pada umumnya Dinas Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari sudah dapat mewujudkan kondisi budaya organisasi dan komitmen kerja terhadap kinerja pegawai.

3. Komitmen kerja berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari

Komitmen kerja dapat pula diartikan sebagai kombinasi antara motivasi dan kepercayaan diri untuk melaksanakan pekerjaan (Blanchard et al., 2001). Motivasi dalam pengertian ini dapat berupa minat dan antusiasisme, perhatian, usaha, dan berbagai ekspresi lainnya yang mencerminkan suatu keinginan kuat untuk menyatu dengan pekerjaan dan organisasinya. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa komitmen kerja merupakan suatu keinginan kuat yang timbul dari dalam diri dan berlandaskan pada keyakinan atas kemampuan dan kesadaran untuk melibatkan diri dalam suatu tugas/pekerjaan.

Hasil uji hipotesis ini tentu menguatkan hasil penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Dimana berdasarkan pada hasil pengujian hipotesis, diperoleh hasil yang menunjukan bahwa budaya organisasi dan komitmen kerja memiliki pengaruh yang signifikan terhadap kinerja pegawai pada Kantor Kepegawaian Daerah Kota Kendari. Hal ini disebabkan karena setiap elemen yang menjadi item indikator yang digunakan untuk mengukur kualitas budaya organisasi dalam instansi, yang meliputi inovasi, pengambilan resiko, perhatian detail, orientasi hasil, agresifas, orientasi tim dan stabilitas, dalam instansi merupakan faktor yang menentukan kenyamanan seseorang dalam bekerja.

Sehingga apabila instansi mampu menciptakan hubungan kerja yang baik, komunikasi yang lancar, serta kerjasama dalam instansi berjalan dengan baik antara sesama pegawai maupun antara pegawai dengan pimpinan, maka pegawai secara langsung menyukai pekerjaan dan dapat memahami komitmen kerja masing-masing dan secara tidak langsung kinerja pegawai akan baik. Strategi inovasi dan pengambilan resiko kerja yang baik, perhatian detail dari pimpinan maupun sesama rekan kerja, hasil kerja yang tepat waktu dan memuaskan, mobilitas/efektivitas yang tinggi oleh pegawai, dukungan/motivasi dari pimpinan kepada bawahannya dalam menyelesaikan tugas, penghargaan terhadap hasil kerja pegawai, kerjasama yang baik antara pimpinan dan pegawainya maupun antara sesama pegawai dalam menyelesaikan tugas dan ragam keahlian yang dimiliki oleh setiap pegawai mampu dimaksimalkan oleh pimpinan, apabila telah terlaksana dengan baik.

Hal ini secara tidak langsung akan membuat pegawai mamahami komitmen kerja serta terciptanya suatu budaya organisasi yang harmonis baik antara sesama pegawai maupun antara pegawai dan pimpinannya.

KESIMPULAN DAN SARAN

1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dalam penelitian ini, maka dapat disimpulkan bahwa:
  1. Budaya organisasi memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegwai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.
  2. Komitmen kerja memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap kinerja pegwai pada Kantor Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.
  3. Variabel yang paling signifikan pengaruhnya terhadap kinerja pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari adalah komitmen kerja yang terdiri dari indikator lama kerja, kepercayaan, rasa percaya diri, kredibilitas, dan pertanggung jawaban. Artinya baik tidaknya kinerja pegawai selama ini dapat dipengaruhi oleh komitmen kerja masing-masing pegawai.
2. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh, maka dapat diajukan saran atau rekomendasi sebagai berikut:

1. Bagi Pimpinan Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari
  • Perlunya pimpinan Badan Kepegawaian Kota Kendari untuk terus menerus memperhatikan perkembangan budaya organisasi dan komitmen kerja setiap pegawai agar kinerja pegawai dapat lebih berkualitas.
  • Komitmen kerja perlu di terapkan secara mendalam oleh pimpinan khususnya yang menyangkut tentang signifikansi tugas dengan item pernyataan, saya merasa pekerjaan/tugas yang dilakukan mempunyai dampak yang berarti bagi kehidupan seseorang. Hal ini membuktikan bahwa signifikansi tugas tersebut belum sepenuhnya dipahami oleh pegawai, sehingga pimpinan perlu melakukan evaluasi terhadap karyawannya demi meningkatkan signifikansi tugas tersebut.
Untuk memperoleh penjelasan yang lebih luas tentang bagaimana pengaruh budaya organisasi dan komitmen kerja terhadap kinerja pegawai, maka disarankan untuk menggunakan data longitudinal (data gabungan antara cross-section dan time-series) sehingga hasil penelitian yang diperoleh dapat diterapkan dalam skala yang lebih luas.

Demikianlah pembahasana mengenai Bagaimana Pengaruh Budaya Organisasi dan Komitmen Kerja Terhadap Kinerja Pegawai pada Badan Kepegawaian Daerah Kota Kendari.

Sekian dan WASSALAM...

0 Response to "Jurnal! Pengaruh Budaya Organisasi Dan Komitmen Kerja Part II"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel