Pengertian Komunikasi dalam Ilmu Manajemen

pengertian-komunikasi-dalam-ilmu-manajemen

Pengertian Komunikasi dalam Ilmu Manajemen - Hampir 70% dalam hidup manusia melakukan komunikasi, yakni menulis, membaca, berbicara dan mendengarkan (Robins,1998). Susanto (1998) dalam manajemen sumber daya manusia mendefinisikan komunikasi adalah proses saling membagi atau menggunakan informasi secara bersama-sama dan pertalian antara peserta dalam proses informasi. keduanya menekankan bahwa proses komunikasi yang asasi adalah penggunaan bersama.

Keith Davis(1985) dalam Hadari Nawawi (1997): Komunikasi adalah transfer informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.

1. Teknologi dan Media Komunikasi

Pemilihan media komunikasi berpengaruh terhadap efektifitas komunikasi Kreitner dan Kinichi (1998), pemilihan media juga dipengaruhi oleh kapasitas informasi (Information Richness) yang beragam, dari yang rendah sampai tertinggi. Kapasitas informasi ditentukan oleh:
  • Umpan balik. dari yang tercepat maupun yang terlambat.
  • Saluran, dari kombinasi audio-visual dengan visual yang terbatas.
  • Tipe komunikasi, baik personal maupun interpersonal.
2. Komunikasi Non verbal

Komunikasi non verbal dapat didefinisikan sebagai reaksi manusia tanpa kata.Sekarang ini komunikasi non verbal mendapat perhatian dalam studi komunikasi dan kadang kala disebut sebagai bahasa keheningan (Silent Language). Ada banyak bentuk komunikasi non verbal dan salah satunya yang telah kita kenal adalah bahasa tubuh karena setiap gerakan dari tubuh merupakan isyarat yang berupa isyarat dengan teriakan. Penekanan intonasi dan gerakan tangan.

3. Komunikasi Interpersonal

Fred Luthans(2002), pada dasarnya komunikasi interpersonal adalah transfer informasi dan pemahaman dari seseorang kepada orang lain, yaitu, (1) Komunikasi melibatkan orang lain dan termasuk mencoba memahami bagaimana cara manusia berhubungan. (2) Komunikasi termasuk "kesamaan arti" yang bermakna bahwa manusia manusia dapat berkomunikasi bila menyetujui istilah yang digunakan. (3) Komunikasi termasuk simbol berupa gerakan badan, suara, huruf, angka dan kata yang hanya dapat mewakili alau mendekati ide yang dimaksud komunikator untuk dikomunikasikan.

Stoner (1996) dalam John Soeprihanto (1999). Unsur pokok dalam proses komunikasi mencakup pengiriman yang bertanggung jawab mengkodekan pesan yang dimaksud ke dalam simbol-simbol yang bermakna baik verbal maupun non verbal. Pesan dikirimkan melalui saluran tertulis atau lisan kepada penerima yang selanjutnya mengkodekan kembali atau menginterprestasikan maknanya, yang sesuai atau tidak dengan maksud pengirim. Umpan balik, apabila ada, mengembalikan proses dan. menyampaikan tanggapan penerima kembali kepada pengirim. Komunikasi yang efektif dapat terjadi apabila pesan yang dimaksudkan dari si pengirim dan makna yang diinterprestasikan oleh penerima adalah satu dan sama.

4. Komunikasi kebawah

Komunikasi kebawah adalah informasi yang dimulai dari satu titik tertentu dalam organisasi dan diturunkan atau disebarkan kebawah sesuai dengan hirarki yang ada dalam organisasi tersebut untuk menginformasikan maupun mempengaruhi para bawahan. Hal ini sering dimanfaatkan para manajer untuk mengontrol arus informasi. Metode top-down sering dipakai dalam sistem informasi untuk menyampaikan keputusan atau kebijakan organisasi. Selain itu, hal ini juga bermanfaat untuk memberikan informasi kepada karyawan tentang kondisi organisasi dan dukungan yang diharapkan. Contoh dari media downward communication ini adalah buklet informasi, papan bulletin karyawan, dan forum rapat.

5. Komunikasi Keatas

Komunikasi dalam Ilmu Manajemen berikutnya adalah Komunikasi keatas yaitu komunikasi yang dilakukan oleh bawahan kepada atasan untuk menjelaskan informasi, pikiran maupun perasaannya. Media untuk menyampaikan  upward communication ini adalah melalui forum rapat antara karyawan dengan atasan. Selain itu pertemuan informal juga bisa menjadi saluran komunikasi ini.

Brent D Ruben(1988) dalam Hesel Nogi S Tangkilisan (2003) juga menambahkan saluran komunikasi pegawai bawahan terhadap atasan berupa kontak secara tatap muka, pertemuan kelompok supervisor, pertemuan dengan pimpinan secara periodik, program "speak up" dimana pegawai diberikan nomor telepon untuk memanggil, kotak keluhan tanpa nama, pertemuan pemegang saham setiap tahun dan lain-lain.

6. Komunikasi Interaktif dalam Organisasi

Komunikasi sebagai aspek lain dalam organisasi memiliki banyak implikasi perilaku dalam proses komunikasi interaktif dalam organisasi, yaitu komunikasi antar anggota yang memiliki status sama pada level organisasi. Menghasilkan dukungan sosial kepada seorang individu. Seseorang akan merasa lebih nyaman pada dukungan sosial para anggota dan hasilnya akan berdampak baik maupun buruk terhadap organisasi.

Komunikasi interaktif merupakan pengorbanan dari komunikasi vertikal, individu pada setiap level memberikan dukungan sosial pada individu lainnya. Ada empat faktor penting dalam komunikasi interaktif yaitu:
  1. Koordinasi kerja. Kepala departemen dapat bertemu setiap bulan untuk mendiskusikan bagaimana kontribusi departemen terhadap tujuan organisasi.
  2. Pemecahan masalah. Anggota dari departemen dapat berkumpul untuk berdiskusi bagaimana mereka menangani ancaman pemotongan anggaran; mereka dapat mengadakan teknik pemecahan sumbang saran.
  3. Berbagi informasi. Anggota dari salah satu departemen dapat bertemu dengan anggota departemen lainnya untuk saling berbagi informasi baru.
  4. Keputusan konflik. Anggota dari salah satu departemen dapat bertemu untuk mendiskusikan konflik yang melekat dalam departemen atau antar departemen.

Menurut Hadari Nawawi (1997) mengemukakan ada 6 hal yang menjadikan tujuan komunikasi tercapai dalam suatu organisasi:
  1. Keterbukaan, adalah keterbukaan komunikator/jujur terhadap lawan bicara dan adalah niat baik dari komunikator untuk bereaksi secara jujur terhadap situasi yang datang.
  2. Empati, adalah sikap untuk merasakan perasaan seseorang yang melibatkan perasaan sensitife dan fasilitas verbal untuk komunikasi agar dapat memahami perasaan orang lain.
  3. Dukungan, adalah suatu cara yang dilakukan secara deskriptif dan evaluatif, spontan dan professional dalam memberikan perhatian dan dukungan pada orang lain.
  4. Rasa Positif, adalah menunjukkan sifat positif terhadap lawan bicara dan dengan menunjukkan beberapa isyarat, baik melalui kata-kata yang dipakai maupun gerak tubuh yang menunjukkan penghargaan komunikator terhadap orang lain.
  5. Kesamaan, adalah kontribusi komunikasi yang seimbang dan saling menghormati.
  6. Kejelasan, adalah kejelasan informasi yang disampaikan baik lisan maupun tulisan, sehingga dapat menghasilkan persepsi yang sama, serta kejelasan mengenai sumber informasi.
Demikian uraian mengenai Pengertian Komunikasi dalam Ilmu Manajemen. Semoga bermanfaat dan Selamat Membaca.

Sekian dan Wassalam...

0 Response to "Pengertian Komunikasi dalam Ilmu Manajemen"

Post a Comment

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel